Senin, 18 April 2016

PURIKU
“Pur, dicariin Reza tuh,” Rahma memberitahu Puri saat mereka bertemu di kelas. “Ada urusan apalagi coba dia cariin aku terus,” balas puri dengan cueknya. saat dia lagi santai di bangku tempat dia duduk bersebelahan dengan Rahma. Dan terlihat Puri selalu menghidar ketika Reza mencari, atau datang padanya.
“kenapa sih pur kamu selalu menghindar dari Reza, kurang apalagi coba cowok seperti dia terus kamu hindari” Balas Rahma keheranan.
“Bagaimana tidak, dia itu mencari cariku seolah mencari barang yang hilang ditelan bumi, tidak pagi, siang, sore, dia terus terusan cariin aku, aku kan jadi ilfiil sama dia” balas Puri yang terlihat sebal dengan Reza yang terus mencarinya.
Memang Reza adalah cowok yang cool, tampan, kaya, bisa dibilang dia adalah anak yang paling tenar dan diincar oleh banyak cewek, ketenarannya di kampus buat dia terus di kejar bahkan sampai menarik perhatian kampus sebelah. Namun, hal itu tidak berpengaruh pada Puri. Menurut Puri ketenaran itu hanyalah hal biasa yang kurang penting, apalagi tujuannya untuk memikat para wanita agar tertarik padanya. Yah, itulah Puri yang cuek dengan segala hal. Hampir setiap hari Reza selalu datang mencari Puri walau hanya untuk mengetahui kabar saja, Rasa cintanya pada Puri sudah lama ada. Puri bagaikan bunga yang tak pernah mekar.
***
“Hai pur, kemana aja sih dari tadi aku cariin ga muncul-muncul, aku kangen tau sama kamu” ucap Reza pada Puri dengan tatapan mata yang tajam dan penuh harapan yang menandakan bahwa harapan itu selalu ada untuknya agar di suatu saat nanti Puri bisa terpikat dengannya. Tapi sepertinya Puri berharap sebaliknya. Terlihat banyak cewek yang naksir sama Reza melihat ke arah Puri seolah mereka tak suka Puri dekat dengan Reza. Tatapan mereka yang sinis membuat Puri risih dengan semua hal yang terjadi kali ini.
Reza adalah cowok yang nyebelin, dia suka banget bikin Puri jengkel karena ulahnya yang sampai seringnya dia mencari Puri sampai satu kampus dia kelilingi hanya untuk mencari Puri.

“Apalagi sih za, aku ga mau kamu nyariin aku terus, aku capek, aku malu kamu sampe nyariin aku keliling kampus, aku bosen lihat wajah kamu yang slalu nyariin aku dan itu hal yang gak penting banget buatku, jadi mulai sekarang stop, jangan cari aku lagi,” jawab Puri ketus.
Rasa yang kesal dengan kedatangan Reza membuat hari Puri yang santai menjadi gundah gelisah. Tak ada sedetikpun waktu yang bisa dia luangkan untuk menghirup nafas yang panjang tanpa ada dirinya. Serasa unek-unek yang dulu dia pendam mulai meluber, dan mungkin inilah saatnya Reza tahu yang sebenarnya bahwa  Puri tak mencintainya.
“kenapa kamu bilang seperti itu, memangnya aku sebegitu buruknya sampai kamu ga mau aku deket deket sama kamu, apa kamu najis lihat wajahku. Baiklah kalau itu mau kamu, aku akan turutin asal itu yang terbaik bagimu” Jawab Reza dengan perasaan yang kacau, layaknya terbang tanpa sayap, lalu jatuh dalam duri. Serasa semua yang dia lakukan itu tak berarti baginya. Terlihat Reza melangkah menjauhi puri dengan tatapan kosong.
Apa aku terlalu berlebihan padanya ya, tapi ya sudahlah yang penting dia sudah sadar, kalau aku tak mau dikejar lagi olehnya - dalam hati puri berkata.
***
Sepulang kuliah, Puri dan Rahma terlihat senang karena malam ini mereka ada acara ngumpul bareng dengan teman-teman semasa SMA, yah, Puri dan Rahma adalah sahabat dekat, bahkan SMP pun mereka satu sekolah, itulah yang membuat mereka sangat dekat bagaikan lem dengan kertas, yang selalu menyatu bagaimanapun keadaan menerpa menimpa mereka, susah senang mereka rasakan bersama-sama.
Dalam perjalanan keluar kampus, Puri melihat Reza sedang duduk sendirian di Gazebo, terlihat dia sedang murung.
Tak biasanya dia seperti itu, apa mungkin dia begitu karena aku yang bicara terlalu kasar padanya,. Semoga dia baik-baik saja. Eh,, Loh, kok aku malah mikirin dia sih. Lupakan, Lupakan! – Puri berpikir, dia kasihan melihat Reza terlihat murung dengan apa yang sudah dia lakukan pada Reza.
“Pur, tadi kamu lihat Reza nggak yang lagi duduk di Gazebo, dia kelihatan murung, kasihan dia, apa mungkin dia sakit hati karna kamu bicara terlalu kasar padanya” celetuk Rahma yang saat itu seraya membuyarkan lamunan Puri pada Reza.
Rahma adalah anak yang care, apalagi diantara mereka tak ada lagi rahasia yang harus ditutupi. Mereka sudah mengerti satu sama lain, bahkan terkadang, apapun yang menjadi masalah, mereka harus tau satu sama lain.
“emm, iya tadi aku juga lihat dia murung duduk sendiri. Apa menurutmu tadi bicaraku terlalu kasar padanya ya, sampai dia seperti itu?” jawab Puri yang merasa bersalah.
“sebaiknya kamu minta maaf sama dia, memang apa yang kita inginkan itu tak seperti yang diharapkan, mungkin itu yang dia pikirkan.” Rahma membalas tanya dari puri dengan prihatin.
***
Sudah satu bulan berlalu, musim UAS tinggal hitungan hari, sejak waktu itu Reza sudah berubah, dia sudah tak lagi hadir di kehidupan Puri, tawanya pun hilang dalam kabut, senyap selalu datang bersama keheningan. Tak lagi ada Reza yang suka mencari Puri. Berita tentang pisahnya Reza dengan Puri pun tersebar seluruh kampus. Saat itu pula Reza selalu diam meskipun namanya selalu dibicarakan mahasiswa lain.
 Pikiran Puri pada Reza tak pernah henti, dia hawatir nanti akan terjadi sesuatu, dia ingin memberanikan diri untuk minta maaf padanya, tapi sepertinya gengsinya lebih besar dari rasa bersalahnya. Sehingga masalah itu tak kunjung terselesaikan.
Aku kasihan dengannya, bagaimana caranya agar masalah ini cepat terselesaikan – Pikir Puri yang tak bisa tenang. Setiap malam dia selalu terpikir oleh bayang-bayang Reza.
Terdengar Hp berdering, Puri segera mengambil Hp yang ditaruhnya dalam lemari, ternyata Rahma, Tumben sekali karena Rahma tak pernah menelfon malam-malam.
Rahma : hai Puri
Puri : hai ma, ada apa tumben banget kamu telfon aku malam malam begini, pasti ada yang penting ya jawab puri keheranan
Rahma : iya nih, ada yang perlu aku omongin, ini tentang Reza
Degg, serasa angin topan menghantamnya saat dia mendengar Rahma katakan nama Reza.
Puri : a..ada apa dengan Reza Ma (jawab Puri dengan gugup)
Rahma :  gini,, tadi Reza menemuiku setelah selesainya UAS. Dia bilang kalau semester depan dia sudah tak lagi di kampus kita, dia akan pindah ke luar negeri. Tadi juga dia titipkan surat untukmu, dan katanya malam ini dia mulai berangkat.
Seketika Puri langung menutup telefon dari Rahma.
Sereasa bumi berguncang sangat keras, Puri hanya bisa menangis dalam hati, tak relakan Reza yang pernah hadir dalam hidupnya menginggalkannya begitu saja. Ternyata rasa cuek dan tak pernah peduli pada Reza akhirnya menjadi cinta, dia mulai tersadar, bahwa selama ini dia mencintainya, tapi dia membuang cinta itu seolah hal itu tak pernah ada harganya. Sekarang Reza sudah pergi, toh apalagi yang bisa dia lakukan selain meratapi hal yang sudah dia sesalkan.
***
Keesokan harinya, Rahma memberikan surat yang semalam dia bicarakan pada Puri. Dibukanya sepucuk surat dengan perlahan, rasa rintih hati terasa membebani, nafas berat dalam dada. Tak pernah dia rasakan sesuatu yang begitu hebatnya. Mata yang berkaca menghiasi wajah indah Puri. Lalu dibacanya sepucuk surat itu dengan lirih.

Dear Puri
Apa kabar? Rasanya sudah lama aku tak pernah berbincang lagi denganmu, rasa bahagiaku yang hanya bisa tercipta lewat senyum manismu, kini sudah lama tak kulihat tawa dari raut wajahmu yang cerah.
Maafkan aku telah membuatmu malu di depan semua orang, aku memang orang yang paling bodoh mengharapkan apa yang tak mungkin bisa kuharapkan. Semoga kau kelak bertemu dengan orang yang lebih baik daripada aku.
Kini aku harus pergi, meninggalkanmu adalah langkah terberat dalam hidupku, tapi dengan cara inilah aku bisa melupakanmu. Semoga kau baik-baik saja. Aku menyayangimu, dan masih mencintaimu sampai saat ini.

Puriku... 

Selasa, 29 Maret 2016

MAKALAH KEBIJAKAN MONETER


Oleh
Reza Navahlevi Bachtiar


UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS EKONOMI
Februari 2016



BAB I
PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang
Peradaban peradaban perekonomian mulai berkembang sejak ditemukannya uang sebagai alat tukar. Kegiatan ekonomi menjadi lebih mudah., masyarakat tidak perlu lagi menukarkan barang yang mereka miliki dengan barang yang dibutuhkan. Proses pertukaran barang tersebut kurang efektif karena individu harus mencari individu lain yang memiliki barang yang dibutuhkan. Belum lagi, nilai tukar barang yang ditukarkan sering kali tidak seimbang.
             Setelah ditemukannya uang sebagai alat tukar, masalah kembali timbul. Pada awal mula, ditemukannya uang pertama kali adalah uang logam. Masalah yang timbul pada waktu itu adalah sulitnya melakukan transaksi dalam jumlah yang besar karena semakin besar transaksi maka akan membutuhkan semakin banyak uang logam. Untuk mengatasi hal tersebut, maka ditemukanlah uang kertas untuk mempermudah transaksi. Setelah ditemukannya uang kertas, masalah kembali timbul dikarenakan cara mengatur dan mengendalikan uang yang beredar di masyarakat. Kelebihan uang yang beredar dan kekurangan jumlah uang yang beredar akan menimbulkan masalah. Oleh karena itu, para ekonom pada waktu itu mulai menganalisis bagaimana mengatur dan mengendalikan uang, kebijakan apa yang perlu diterapkan terhadap perekonomian secara keseluruhan.
            Dalam bab kebijakan moneter kali ini akan membahas tentang kebijakan moneter, instrumen-instrumen dalam pelaksanaan kebijakan moneter, serta menganalisis kurva IS-LM untuk menunjukkan keterkaitan antara kebijakan moneter dengan kebijakan fiskal.
1.2    Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kebijakan moneter?
2. Instrumen apa saja yang digunakan dalam pelaksanaan kebijakan moneter? 
3. Bagaimana keterkaitan antara kebijakan moneter dengan kebijakan fiskal melalui kurva IS-LM?

1.3    Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian kebijakan moneter
2. Untuk mengetahui instrumen-instrumen yang digunakan dalam pelaksanaan kebijakan
3. Untuk mengetahui keterkaitan antara kebijakan moneter dengan kebijakan fiskal.



BAB II
PEMBAHASAN
2.1  Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter adalah proses mengatur persediaan uang sebuah negara untuk mencapai tujuan tertentu, seperti menahan inflasi, mencapai pekerja penuh atau lebih sejahtera. Kebijakan moneter pada dasarnya merupakan suatu kebijakan yang bertujuan untuk mencapai keseimbangan internal (pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas harga, pemerataan pembangunan) dan keseimbangan eksternal (keseimbangan neraca pembayaran) serta tercapainya tujuan ekonomi makro, yakni menjaga stabilitas ekonomi yang dapat diukur dengan kesempatan kerja, kestabilan harga, serta neraca pembayaran internasional yang seimbang. Apabila kestabilan dalam kegiatan ekonomi terganggu, maka kebijakan moneter dapat dipakai untuk memulihkan (tindakan stabilitas). Pengaruh kebijakan moneter pertama kali akan dirasakan oleh sektor perbankan, yang kemudian ditrasfer pada sektor riil.
Kebijakan moneter adalah upaya untuk mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi secara berkelanjutan denga tetap mempertahankan kestabilan harga. Untuk mencapai tujuan tersebut Bank Sentral atau Otoritas Moneter berusahan mengatur keseimbangan antara persediaan uang dengan persediaan barang agar inflasi dapat terkendali tercapainya kesempatan kerja penuh dan kelancaran dalam pasokan/distribusi barang. Kebijakan moneter dilakukan melalui instrumen-instrumen seperti operasi pasar terbuka, politik diskonto, mengubah tingkat cadangan minimum dan sebagai tempat terakhir bagi bank-bank untuk meminjam uang apabila mengalami kesulitan likuiditas.
2.2  Instrumen-Instrumen Dalam Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter dibedakan menjadi dua golongan, yaitu kebijakan moneter kuantitatif dan kebijakan moneter kualitatif. Kebijakan moneter kuantitatif berkaitan dengan mempengaruhi jumlah penawaran uang dan untuk mempengaruhi tingkat suku bunga dalam perekonomian. Sedangkan kebijakan moneter kualitatif berkaitan dengan langkah-langkah bank sentral yang bertujuan mengawasi bentuk-bentuk pinjaman dan investasi yang dilakukan oleh bank-bank perdagangan.   
Kebijakan moneter kuantitatif dalam penerapannya dapat dibedakan menjadi tiga jenis tindakan yaitu yang pertama, melakukan jual-beli surat berharga di dalam pasar uang dan pasar modal, yang kedua membuat perubahan ke atas suku diskonto dan suku bunga yang harus dibayar oleh bank-bank perdagangan, dan yang ketiga membuat perubahan ke atas cadangan minimum yang harus disimpan oleh bank-bank perdagangan. Instrumen yang dilakukan untuk melakukan kebijakan tersebut terdiri dari:
1.  Operasi Pasar Terbuka
Operasi pasar terbuka merupakan kebijakan yang dilakukan pemerintah dalam rangka mengatur penawaran uang. Ketika ekonomi mengalami resesi, maka bank sentral akan mengambil kebijakan untuk membeli surat-surat berharga. Ketika bank sentral membeli surat-surat berharga, maka cadangan yang ada pada bank-bank perdagangan akan menjadi lebih besar. Dengan adanya kelebihan cadangan pada bank-bank perdagangan maka kondisi tersebut diharapkan mampu untuk memberikan pinjaman yang lebih banyak. Pinjaman tersebut dapat diinvestasikan atau digunakan untuk menambah modal kerja (bagi perusahaan atau UMKM) yang nantinya mampu mendorong pertumbuhan ekonomi.
Sedangakan dalam keadaan inflasi, bank sentral akan melakukan hal yang sebaliknya yaitu menjual surat-surat berharga. Ketika inflasi, jumlah uang yang beredar secara otomatis akan semakin bertambah banyak. Untuk mengatasi hal tersebut, bank sentral menjual surat-surat berharga di pasar modal untuk mengurangi jumlah peredaran uang. Untuk mendukung kebijakan operasi pasar terbuka agar berjalan dengan optimal, maka terdapat dua keadaan untuk mendukung kebijakan tersebut. Keadaan tersebut adalah sebagai berikut:
a.       Bank-bank tidak memiliki kelebihan cadangan, apabila kelebihan cadangan yang dimiliki bank-bank perdagangan cukup besar, maka mereka dapat membeli surat-surat berharga yang dijual oleh bank sentral dengan menggunakan kelebihan cadangan tersebut. oleh karena itu, bank-bank perdagangan tidak perlu mengurangi jumlah tabungan giral. Apabila tabungan giral tidak mengalami perubahan, maka penawaran uang juga tidak mengalami perubahan.. dapat disimpulkan bahwa operasi pasar terbuka akan berhasil apabila bank-bank perdagangan tidak mempunyai kelebihan cadangan lagi.
b.      Dalam ekonomi telah tersedia cukup banyak surat-surat berharga yang dapat diperjualbelikan, operasi pasar terbuka hanya akan mencapai tujuannya apabila terdapat surat-surat berharga yang dapat diperjualbelikan untuk melaksanakan kebijakan itu. Dalam teori, bank sentral dapat secara efisien mempengaruhi perubahan-perubahan dalam penawaran uang dengan melakukan jual beli surat-surat berharga di dalam pasar. Di sebagian negara yang akan menerapkan kebijakan operasi pasar terbuka, kebijakan tersebut tidak dapat dijalankan karena pasar uang dan pasar modalnya belum cukup berkembang sehingga surat-surat berharga yang diperjualbelikan tidak mencukupi.

2.    Politik Diskonto
Politik diskonto merupakan kebijakan moneter yang dilakukan bank sentral untuk mengatur jumlah uang yang beredar dengan cara menaikkan atau menurunkan tingkat suku bunga. Dalam keadaan di mana kegiatan ekonomi berada di bawah tingkat yang dapat mewujudkan kesempatan kerja yang tinggi, maka bank sentral dapat meningkatkan kegiatan ekonomi dengan cara menurunkan suku bunga. Ketika suku bunga turun, pelaku kegiatan ekonomi seperti produsen akan dimudahkan untuk peminjaman dana karena bunganya relatif rendah. Dana yang diperoleh tersebut selanjutnya dapat digunakan untuk mengembangkan usaha sehingga akan membuka lapangan kerja baru dan kesejahteraan masyarakat akan meningkat.
Sebaliknya, apabila kegiatan ekonomi dirasa terlalu tinggi, maka yang dapat dilakukan bank sentral adalah menaikkan suku bunga. Kenaikan suku bunga ini akan mendorong bank-bank perdagangan untuk menaikkan suku bunga pinjaman yang diberikan kepada nasabah. Oleh karena itu, pelaku usaha (produsen) akan enggan untuk meminjam dana kepada bank karena biaya modal yang dikeluarkan terlalu tinggi dan nasabah yang telah meminjam uang di bank akan terdorong untuk mengembalikan pinjaman yang diberikan bank tersebut yang pada akhirnya berpengaruh pada menurunnya perekonomian.

3.      Mengubah Tingkat Cadangan Minimum
Keberhasilan dalam menjalankan kedua kebijakan yang telah dipaparkan di atas sangat tergantung pada kebijakan ini. Apabila kelebihan cadangan mencapai jumlah yang banyak pada kebanyakan bank perdagangan, maka apabila menerapkan kedua kebijakan di atas akan menjadi tidak optimal. Langkah efektif yang dapat dilakukan bank sentral adalah dengan mengubah tingkat cadangan minimum. Misalnya, cadangan minimum yang ditetapkan oleh bank sentral adalah sebesar 15%, sedangkan jumlah cadangan yang dimiliki oleh bank-bank perdagangan pada umumnya mengalami kelebihan sampai 20%, maka yang harus dilakukan bank sentral adalah terlebih dahulu menaikkan prosentase cadangan minimum sampai 20% agar kedua kebijakan di atas dapat diterapkan.
KEBIJAKAN MONETER KUALITATIF
Kebijakan moneter kualitatif adalah kebijakan yang dijalankan oleh bank sentral, yang bertujuan mempengaruhi kegiatan dalam sektro-sektor tertentu dan dilakukan melalui peraturan atau melalui perbincangan langsung dengan institusi-institusi keuangan. Kebijakan moneter kualitatif biasanya dibedakan dalam dua jenis, yaitu:
1.      Pengawasan pinjaman secara terpilih
Kebijakan ini dilakukan dengan menetukan jenis-jenis pinjaman mana yang harus dikurangi atau digalakkan.
2.      Pembujukan moral
Dalam melaksanakan kebijakan ini bank sentral mengadakan pertemuan langsung dengan bank-bank perdagangan untuk meminta mereka melakukan langkah-langkah tertentu.



1.      Pengawasan pinjaman secara terpilih
Tinjauan utama dari melaksanakan pengawasan pinjaman secara terpilih adalah untuk memastikan bahwa bank-bank perdagangan memberikan pinjaman-pinjaman dan melakukan investasi-investasi yang sesuai dengan yang diingini oleh pemerintah. Pengawasan pinjaman secara terpilih ini bukanlah bertujuan untuk mengendalikan jumlah uang yang diwujudkan oleh bank-bank perdagangan melalui kegiatan mereka meminjamkan dan menginvestasikan uang di pasaran uang dan pasaran modal. Dalam kebijakan ini yang diawasi adalah bentuk peminjaman dan investasi keuangan yang dilakukan oleh bank-bank perdagangan.
Untuk menggalakkan perdagangan sektor industri bank sentral dapat membuat pengarahan kepada bank-bank untuk meminjamkan sebagian uangnya kepada usaha-usaha investasi di bidang industri. Di samping itu bank sentral dapat pula mengarahkan agar lebih banyak pinjaman dilakukan oleh bank-bank perdagangan untuk menggalakkan perdagangan sektor pertanian, terutama kegiatan yang diusahakan oleh petani dan pengusaha kecil. Salah satu langkah dalam menjalankan kebijakan ini adalah bank sentral dapat mengarahkan bank-bank perdagangan untuk memberikan pinjaman ke sektor ini dengan syarat-syarat uang ringan, misalnya suku bunga rendah. Beberapa contoh lain langkah-langkah bank sentral untuk mengendalikan pinjaman bank-bank perdagangan adalah:
a.       Mengarahkan supaya bank-bank perdagangan memberikan pinjaman (KPR) dengan tingkat bunga yang rendah.
b.      Menggalakkan pemberian pinjaman kepada pedagang-pedagang kecil.
c.       Memberikan syarat pinjaman yang lebih ringan kepada pedagang kecil dan industri rumah tangga.
Kebijakan pinjaman secara terpilih juga dapat dilakukan seperti:
a.       Pinjaman kepada para konsumen
Pinjaman yang diberikan oleh bank-bank perdagangan untuk membeli barang-barang tahan lama (televisi, mobil, rumah, dll) dapat mempengaruhi kegiatan ekonomi. Pada waktu ekonomi sedang menghadapi banyak pengangguran, pemerintah memerlukan penggalakan para konsumen untuk melakukan lebih banyak perbelanjaan. Bank sentral dapat melaksanakan tujuan ini dengan memberikan syarat-syarat yang lebih ringan kepada peminjam-peminjam untuk membeli barang yang tahan lama. Di masa inflasi langkah sebaliknya perlu dilakukan.
b.      Pinjaman untuk membeli saham
Sebelum berlakunya kemunduran dalam saham pada tahun 1929, bank sentral di Amerika Serikat tidak membatasi besarnya pinjaman yang dapat diberikan kepada pembeli-pembeli surat berharga dan saham perusahaan. Ketiadaan pembatasan ini menimbulkan spekulasi yang berlebih-lebihan yang pada akhirnya menimbulkan kenaikan dan kemerosotan harga yang tinggi di pasaran saham, ini sangatlah merugikan kepentingan masyarakat. Semenjak itu bank sentral Amerika Serikat mengendalikan pinjaman yang dapat diberikan untuk membeli saham di pasaran saham, yaitu hanya sebagian saja dari pembelian itu dapat mengunakan pinjaman dari bank.

2.      Pembujukan Moral
Kebijakan ini dijalankan oleh bank sentral bukan dengan menetapkan dalam bentuk tertulis hal-hal yang harus dilakukan oleh bank-bank perdagangan, tetapi dengan mengadakan pertemuan langsung denga bank-bank tersebut. Dalam pertemuan ini bank sentral menjelaskan langkah-langkah yang sedang dijalankan pemerintah dan bantuan-bantuan apa yang diinginkan oleh bank sentral dari bank-bank perdagangan untuk menyukseskan tindakan tersebut. Dari pertemuan ini bank-bank perdagangan akan mengetahui langkah-langkah yag harus dilakkan agar usaha-usaha yang sedang dilakukan pemerintah akan mencapai tujuan dan efek yang diharapkan.
Dengan melalui pembujukan moral bank sentral dapat meminta bank-bank perdagangan untuk mengurangi atau menambah keseluruhan jumlah pimpinan, atau mengurangi atau menambah pinjaman kepada sektor-sektor tertentu, atau membuat perubahan-perubahan ke atas suku bunga yang mereka tetapkan ke atas pinjaman yang mereka berikan. Sampai di mana keinginan dari bank sentral akan dipenuhi oleh bank-bank perdagangan sangat tergantung kepada masing-masing bank tersebut. Oleh karena itu, kesuksesan dari kebijakan yang dijalankan secara pembujukan moral tergantung kepada sampai di mana bank-bank perdagangan menjalankan kebijakan yang diusulkan oleh bank sentral.

2.3  Keterkaitan Antara Kebijakan Moneter Dengan Kebijakan Fiskal
Efek dari kebijakan moneter dapat digambarkan melalui kurva IS-LM. Ekuilibrium awal ditunjukkan oleh titik E0 dimana ekonomi mengalami kemunduran. E0 merupakan titik persilangan antara IS dan LM. Keseimbangan ini adalah sama dengan keseimbangan asal dalam analisis Y=AE. Maka harga pada keseimbangan ini adalah P0. Oleh karena itu, kebijakan moneter memindahkan pengeluaran agregat dari AE0 menjadi AE­1 dan menyebabkan pendapatan nasional bertambah sebanyak Y0Y1, maka kurva AD0 bergeser menjadi AD1 yang melalui titik E1 di mana E0E1=Y0Y1. Kurva AD1 memotong AS di E2 dan ini merupakan keseimbangan AD-AS yang baru efek dari melaksanakan kebijakan moneter. Keseimbangan yang baru ini menunjukkan pendapatan nasional riil hanya meningkat dari Y0 menjadi Y2 dan tingkat harga meningkat dari P0 menjadi P1. Perubahan nasional riil yang rendah disebabkan oleh pertambahan pengeluaran agregat dari AE0 menjadi AE1 akan meningkatkan harga-harga dan ini mengurangi pendapatan nasional riil dan pengeluaran agregat riil yaitu hanya mencapai Y2.
Gambar: Efek Kebijakan Moneter ke Atas Keseimbangan AD-AS

 



BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
Dengan munculnya analisis-analisis oleh para ekonom berabad-abad yang lalu membuktikan bahwa permasalahan yang timbul setelah ditemukannya uang yaitu berkaitan dengan peredaran jumlah uang yang beredar dapat diatasi melalui kebijakan moneter beserta instrumennya dalam pelaksanaannya. Kebijakan moneter yang diterapkan tidak dapat berdiri sendiri, melainkan ada keterkaitan erat antara kebijakan moneter yang diambil beserta dampaknya dengan kebijakan fiskal dan perekonomian secara luas seperti pendapatan nasioal.



DAFTAR RUJUKAN

Sukirno, Sadono. 2015. Makroekonomi Teori Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers
Startz, Richard. 2008. Makroekonomi. Jakarta: PT Media Global Edukasi